Lebaran Ketupat dikenal dengan Tellasan Topa' di tengah-tengah masyarakat Sumenep. Lebaran ketupat merupakan tradisi yang dilakukan sebagian besar masyarakat Muslim di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Madura sebagai bagian dari pulau Jawa, khususnya di Sumenep, merayakannya dengan beberapa versi. Mulai dari doa bersama di mushalla dan mesjid, pembacaan istighatsah, sampai mengunjungi destinasi wisata lokal yang tersebar di beberapa tempat.
Mengutip dari beberapa sumber, bahwa "Tradisi lebaran ketupat merupakan akulturasi budaya tidaklah bertentangan dengan syariat Islam. Karena dalam praktiknya tradisi lebaran ketupat sesuai dengan ajaran-ajaran Islam, yaitu berdoa kepada Allah SWT., sedekah dan menyambung ikatan silaturrahmi sehingga membentuk integrasi sosial yang kuat."
Dalam sejarahnya, lebaran ketupat merupakan hasil pemikiran dari wali Songo dalam menyebarkan dakwah Islam melalui budaya yang memang berkembang di kalangan masyarakat Nusantara. Momen tersebut dirayakan seminggu setelah hari raya Idul Fitri. Oleh masyarakat, tradisi lebaran ketupat itu melambangkan simbol kebersamaan.
Kebersamaan saat momen lebaran ketupat tahun ini, direalisasikan oleh Keluarga Besar SDN Gapura Barat I diawali dengan apel pagi bersama semua guru dan siswa.
Kemudian makan ketupat bersama di kelas masing-masing. Tidak hanya siswa, dalam rangka memupuk rasa kebersamaan para guru juga menyiapkan sajian ketupat, opor ayam kampung, cengi mentimun, dan minumnya jeruk peras. Wah, bikin ngiler ya....
Asyiknya makan topa' bersama.
كلوا واشربواجميعافان البركةمع الجماعة
(Faridatul Amaniyah)